PAK TIMIN (Petani Kedelai Berprestasi Dari Nganjuk)

By Salsabila Adni Azkiya Bahri - 22.25


Deskripsi :

Timin Martodiharjo merupakan petani Kedelai yang hanya mengenyam pendidikan SD yang berasal dari Dusun Banaran, Desa Demangan, Kecamatan Tujanganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur beliau adalah seorang Petani kedelai berprestasi yang mengembangkan dua varietas unggulan benih kedelai yaitu Kedelai Wilis 2000 dan Anjasmoro. Dua jenis kedelai unggulan ini dinilai lebih produktif dan mempunyai ketahanan yang lebih baik dibandingkan delapan varietas lain yang juga ia kembangkan yaitu Tanggamus, Sinambung, Gepak Kuning, Gepak Ijo, Kaba, Baluran, Argomulyo, Surya dan Burangarang. Ia berhasil memaksimalkan hasil pertanian dan menyedot tenga kerja yang banyak, serta menggandeng petani lain untuk diajak bermitra.

Latar Belakang :

Latar belakang pemilihan tokoh yang kami dokumenterkan adalah Pak Timin merupakan petani kedelai yang hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar tetapi berkat kegigihan dan rajin membaca dia berhasil menemukan varietas kedelai yang diberinama Kedelai Wilis 2000 mengapa 2000?  Karena dibuat pada tahun 2000 dan varietas kedelai Anjasmoro, ia merupakan petani berprestasi dalam pengembangan tanaman kedelai.

Manfaat Karya :

Manfaat kara dari judul yang kita ambil yaitu untuk memperkenalkan Pak Timin yang merupakan petani kedelai berprestasi yang mengembangkan kedelai varietas unggul dan menemukan varietas kedelai dengan nama kedelai Wilis, sosok Pak Timin yang hanya lulusan SD tidak menghambat Pak Timin untuk berprestasi dibidang pertanian sehingga sikap yang dimiliki Pak Timin dapat kita contoh.

Proses Kreatif :

Pendekatan kepada subjek :
Pendekatan melalui wawancara dan mendatangi rumah sang tokoh, lalu kami membicarakan tentang maksud dan tujuan kami mengapa memilih dia menjadi tokoh kami lalu setelah berbincang-bincang cukup lama, kita diizinkan untuk mengambil foto beliau.

Lamanya pendekatan :
Lamanya pendekatan dengan subjek adalah satu hari, ketika kita mengunjungi tokoh kita mulai berbincang-bincang hingga akhirnya suasana keakraban mulai terjalin setelah dirasa cukup kita meminta untuk memotret dan beliau mengizinkannya.

Kesulitan dan kemudahan:
Kesulitan yang kita hadapi adalah Pak Timin yang ternyata sudah sakit 4 tahun terakhir sehingga tidak banyak aktifitas yang ia lakukan, kesulitan berbicara karena memang umurnya yang sudah tua yaitu 74 tahun menjadikan Pak Timin berbicara tidak terlalu jelas.
Kemudahan yang kita hadapi yaitu keramahan keluarga Pak Timin sehingga kita di izinkan mendokumenterkan sosok Pak Timin, Walaupun di umurnya yang sudah 74 tahun ingatan Pak Timin masih sangat bagus dan dia dapat menjawab pertanyaan kami saat melakukan wawancara.

Peralatan yang dipakai :
1.      Nikon D610
2.      Canon 1200D
3.      lensa Canon 18-55mm
4.      lensa Nikon 24-85mm
5.      lensa Nikon AF 50mm

Sumber referensi / jurnal yang terkait :
- Pak Timin cukup terkenal di petani Nganjuk
- travel.kompas.com “Kedelai Unggulan dari Nganjuk”


“UD Agro Lestari”
Usaha Dagang Agro Lestari  terletak di Desa Demangan Kec. Tanjuanom Kab. Nganjuk, Jawa Timur meupakan usaha perseorangan yang dimiliki oleh Pak Timin. Pak Timin Merupakan petani berprestasi yang berasal dari Nganjuk
Foto : Deval Megarosta
(10 Mei 2019)

Lahan Kedelai
Lahan kedelai milik Pak Timin yang baru saja ditanami Kedelai yang masih berusia 7 hari. Jenis kedelai yang ditanam adalah kedelai Surya dengan usia masa panen 80 hari.
Foto : Deval Megarosta
(10 Mei 2019)
Berumur 7 hari
Kedelai Surya yang masih berumur 7 hari dengan daun yang masih kecil diantara rerumputan.
Foto : Deval Megarosta
10 Mei 2019


Cabut Rumput
Istri Pak Timin sedang mencabuti rumput liar yang tumbuh diantara benih kedelai.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
10 Mei 2019
Ibu Sulastri
Sosok Ibu Sulastri, yang selalu membantu Pak Timin, di usianya yang tidak lagi muda ia masih membantu Pak Timin
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
10 Mei 2019

Bercengkrama
Salah satu kegiatan Pak Timin, beliau senang sekai duduk sambil melihat pemandagan luar bersama sang Istri”
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Teman Hidup
Ibu Sulastri sedang mengancingkan baju Pak Timin. Hanya istri tercintanya lah yang menemaninya saat ini setelah 
anak mereka menikah dan tinggal di luar kota, istri Pak Timin-lah yang menjadi Teman Hidupnya.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

“Benda Berharga
Salah satu benda berharga Pak Timin yaitu Kedelai setinggi 2 meter yang di pajang di figura dengan 2589 butir biji yang telah dihitung.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
10 Mei 2019

Informasi Biji
Kedelai yang dipajang merupakan kedelai jenis Willis yang telah Pak Timin hitung mulai dari biji 1, biji 2, biji 3 dan jumlah biji keseluruhannya
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Koleksiku
Beberapa koleksi sepeda ontel Pak Timin, dulunya sebelum sakit ia gemar pergi ke sawah menggunakan sepeda ini, 
tetapi setelah ia mengalami sakit, sepeda ini diwariskan kepada anaknya.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019




Figura Berharga
Salah satu figura dari sekian banyak figura yang dipajang di rumah Pak Timin, dari sekian figura ini merupakan figura yang besar
 karena  figura ini adalah kenangan saat Presiden SBY menggundang Pak Timin untuk jamuan makan siang 
di Istana Kepresidenan di Jakarta
Foto :Deval Megarosta
11 Mei 2019

Bersama Presiden
Berkat prestasi yang dimiliki  dan diraih oleh Pak Timin, Pak Timin sering kali diundang oleh Presiden untuk hadir dalam acara dengan tema Pertanian, dan sering memberikan Workshop di kota-kota besar seperti Jakarta, Kalimantan, Sulawesi dan Lombok, foto bersama Presiden tersebut diambil pada tahun 2008.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Piagam Berharga
Salah satu dari banyaknya piagam yang didapat dari prestasi Pak Timin, 
ini merpakan salah satu kebanggannya juga yaitu piagam yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur 
dalam rangka Pengembangan Agrabisnis Pangan Komoditas Kedelai Tingkat Propinsi Jawa Timur
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019


































Sudut Ruangan
Disudut ruangan rumah Pak Timin terdapat buku-buku yang ia baca, kebanyakan adalah alquran dan buku hadist
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019
Limasan
Rumah Pak Timin yang berada di Demangan, Tanjunganom, Bendo, Demangan, Kec. Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, 
bernuansa Limasan yang masih sangat tradisional.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
10 Mei 2019

Piagamku
Sederet piagam Pak Timin atas prestasinya di bidang pertanian terutama Kedelai, yang ia pajang di dinding rumah kayunya.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Toko
Tidak hanya bertani, dan berjualan benih, Pak Timin dan sang istri mempunyai
toko yang menjual pupuk, obat-obatan, alat pertanian di depan rumahnya.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri 
11 Mei 2019

Pupuk Urea”
Salah satu jenis pupuk yang dijual di toko Pak Timin yaitu Pupuk Urea, biasanya pupuk ini di jual per kilonya  dengan harga 12 ribu rupiah.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Obat Pertanian
Tidak hanya pupuk dan alat-alat pertanian yang dijual di depan rumah Pak Timin tetapi Obat-obatan pertanian juga di jual disini.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Pembeli Benih
Ibu pembeli benih yang selalu membeli benih di UD. Argo Lestai milik Pak Timin, ia bilang bahwa ia selalu membeli benih di Pak Timin karena kualitasnya  kedelainya lebih bagus dari petani kedelai lainnya.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Sebelum menjadi Benih Siap Jual
Sebelum dijual, pertama-tama benih kedelai akan masuk ke tahap pengayakan, alat pada foto diatas disibut Blower
fungsinya adalah untuk memisahkan benih yang bagus dan yang rusak dan membersihkan dari kotoran berupa daun, 
batang dan kulit yang masih menempel di kedelai tersebut
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Mempersiapkan Peralatan
Sebelum melakukan pekerjaannya Ibu Suparmi mempersiapkan peralatan berupa ember untuk menampung 
kedelai yang akan keluar dari mesin blower tersebut beserta peralatan lainnya.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

“Blower”
Sebelum mesi blower bekerja, blower terlebih dahulu dinyalakan dengan cara tali dipintal ke motor blower tersebut lalu di tarik sampai mesin motor blower tersebut menyala, 
cara kerja menyalakan mesin tersebut sama seperti mesin penambah angin yang ada di bengkel-bengkel motor.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019



Benih Kedelai dimasukan ke Blower
Benih kedelai yang akan di ayak pertama-tama dimasukan ke dalam mesin blower yang berbentuk seperti corong.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Kedelai Surya”
 Jenis kedelai yang akan diolah adalah jenis varietas Surya, varietas ini adalah kedelai paling mudah 
dan paling cepat panen yaitu sekitar 80 hari.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Benih Kualitas baik
Setelah blower menyala, benih kedelai di masukan ke blower lalu blower akan otomatis memisahkan 3 jenis kedelai yaitu 
kedelai kualitas baik, kedelai dengan kualitas, sedang  dan kedelai kualitas buruk,. Kedelai kualitas baik 
akan  jatuh ke sisi dalam mesin blower, dekat mesin motor, sisi sebelah kiri dan kualitas  
sedang dan buruk akan jatuh ke luar sisi blower sebelah kanan mesin blower tersebut.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Mengecek Kedelai
Kedelai kualitas baik yang keuar dari mesin blower harus dijaga dan di cek untuk diganti tempat  penampungannya 
dengan ember yang kosong,  karena jika tidak tempat menampung tidak diganti, 
kedelai akan terisi penuh dan akan berserakan kemana mana
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Terik
Istri Pak Timin juga turut serta membatu dalam proses pengayakan dengan menggunakan mesin blower.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Kualitas Sedang dan Buruk
Kedelai dengan kualitas sedang dan buruk akan jatuh ke sisi bagian luar mesin blower
terlihat perbedaan yang sangat jelas dari foto diatas, kualitas sedang akan berbentuk 
seperti layaknya kedelai dan yang buruk adalah sisa-sisa kedelai yang sudah kosong 
isinya beserta kulit, daun dan batang yang masih tertinggal.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Kedelai kualitas sedang
Terlihat perbedaan kedelai berkualitas sedang, yaitu tidak adanya daun dan kulit yang tertinggal 
dan kedelai kualitas sedang masih layak untuk dijual.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Kedelai Kulalitas Buruk
Kedelai kualitas buruk adalah kedelai dengan kulit dan batang yang masih menempel dan isi kedelainya tidak bagus, 
biasanya dapat dilihat dari warna kedelai yaitu kehitaman, itu tandanya kedelai adalah kualitas buruk.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019


Menekan dan mengaduk
Sesekali kedelai yang ada di dalam corong ditekan dan diaduk menggunakan kayu agar kedelai yang akan diayak tidak macet 
pada saat turun ke dalam mesin blower untuk diayak hingga akhirnya terpisah menjadi tiga jenis kedelai tersebut
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Mengumpulkan Benih
Setelah memasuki proses pengayakan dengan menggunakan mesin blower, kedelai dengan kualitas bagus, 
akan dikumpulkan dengan karung lalu dibawa untuk proses dalam tahap pemilahan
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Dipilah
Setelah diayak dengan menggunakan musin blower
kedelai yang berkualitas bagus akan dibawa lagi dan masuk ke tahap pemilahan, proses pemillahan adalah proses untuk memilah kembali kedelai yang bagus dan yang buruk, 
terkadang masih ada batu/ kotoran yang ditinggal dengan proses pemilahan kedelai di pilah kembali 
agar bersih dan terbebas dari kotoran.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Pilah Manual”
Teknik yang digunakan untuk memilah kembali kedelai masih dengan cara yang manual yaitu dengan mengguakan tampah dan dipilah secara manual dengan menggunakan tangan, saat memilah mata kita harus jeli melihat kotoran, batu dan kedelai yang sudah tidak baik”
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Jari Tuaku
Jari-jari tangan Ibu Sarinah yang kian menua tua dan keriput tetapi masih semangat dan teliti memilih kedelai.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Hasil Pilahan
Foto diatas adalah hasil kedelai yang sudah di pilah dengan kualitas buruk, terlihat pada gambar diatas hasil pilahan adalah kedelai yang tidak merata warnanya, keriput, tidak bulat, serta terdapat batu yang masih tertinggal.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019

Pengemasan
Setelah melewati proses pemilahan, kedelai yang sudah dipilah dengan kualitas baik akan langsung dikemas dalam kantong plastik dengan ukuran yang beragam.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

“5kg”
Istri Pak Timin ikut serta dalam membantu Ibu Sarinah untuk mengemas kedelai yang akan dijual, ia mengemas masing-masing kedelai dengan berat 5 kilogram.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

“Proses Penimbangan
Kedelai yang akan dijual ditimbang terlebih dahulu dengan alat penimbang seberat 5kg, harga perkilo kedelai yang akan dijual adalah 12.000 rupiah.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

“Sealer”
Alat untuk merekatkan plastik yaitu Sealer atau yang sering kita sebut mesin press plastik, 
mesin ini melindungi makanan dari kontak udara luar sehingga terhindar dari proses pembusukan yang cepat. 
kedelai yang sudah dikemas dengan plastik akan direkatkan dengan mesin sealer tersebut.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019




Memberi Wejangan
Pak Timin  sedang berceita tentang pengalamannya dengan ekspresif, membuat Istri Pak Timin dan kami tertawa.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019
Cucuku
Cucu dari Pak Timin yang mampir pada hari itu sedang bermain dengan air, ember dan akuarium.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

“Pak Timin
Di umurnya yang menginjak 74 tahun daya ingat Pak Timin masih terbilang sangat bagus, 
ia banyak sekali bercerita tentang masa mudanya, saat dia menjadi petani dia sudah menjelajahi Indonesia dan Luar negeri
seperti  Singapore, Thailand, Filipina dan ia merupakan tamu undangan pemerintah yang diundang untuk 
melihat pertanian kedelai yang ada di luar negeri tersebut
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

Kursi Roda
Di usianya yang tidak lagi muda, Pak Timin harus memakai kursi rodanya untuk membantunya berjalan, 
kursi roda inilah yang setia menemani Pak Timin.
Foto : Salsabila Adni Azkya Bahri
11 Mei 2019
“My Favorite Book”
Buku kesukaan Pak Timin yang telah ia baca berulang kali, adalah buku Tuntutan Manasik Haji dan Umrah yang ia dapatkan saat pergi haji tahun 2017 lalu, ia tidak pernah bosan untuk membacanya. Ia juga memberi kami wejangan berupa kata-kata mutiara. Ia berkata bahwa “Membaca itu tidak rugi”
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019


Petani Berprestasi
Sosok Pak Timin petani berprestasi dari Nganjuk yang berhasil menemukan kedelai varietas terbaik (unggul) siapa sangka dia hanyalah seorang lulusan SD tetapi mampu menemukan, mengembangkan bahkan berprestasi di bidang pertanian.
Foto : Deval Megarosta
11 Mei 2019

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar